Tipping point adalah saat ajaib ketika sebuah ide, perilaku, pesan, dan produk yang menyebar seperti wabah penyakit menular. Sama seperti satu otrang sakit dapat menyebabkan epidei flu, begitu pula sentilan yang disasar dengan tepat dapat menyebabkan terjadinya tren fesyen, popularitas sebuah produk baru, atau menurunnya tingkat kriminalitas secara dramatis. Buku bestseller ini, yang di dalamnya Malcolm Gladwell menyelidiki dan secara brilian menjelaskan fenomena tipping point, telah mengubah cara berpikir oreng diseluruh dunia tentang memasarkan suatu produk dan menyabarkan ide. Gladwell memperkenalkan kita pada tipe-tipe kepribadian orang yang secara alami bisa bertindak sebagai penyebar ide dan tren baru, orang-orang yang menciptakan fenomena word of mouth atau ketok tular. Ia menganalisis tren-tren dala dunia mode, merokok, acara televise untuk anak-anak, direct mail, dan hari-hari pertama revolusi Amerika untuk menemukan petunjuk-petunjuk tentang cara membuat sebuah ide menjadi sangat menular. Ia juga mengunjungi sebuah komunitas relijius, sebuah perusahaan teknologi tinggi yang sukses, dan salah seorang penjual terbesar di dunia untuk menunjukan cara memulai dan mempertahankan epidemi social. Tipping point merupakan kisah petualangan intelektual yang ditulis dengan semangat yang mudah menular dalam menggali kekuatan dan kebahagiaan dari berbagai ide baru. Yang paling penting, buku ini juga sebuah peta petunjuk jalan menuju perubahan, dengan sebuah pesan penuh harapan – bahwa orang imajinatif, asalkan memasang tuasnya di tempat yang benar, tidak mustahil mampu menggeser bumi dari kedudukannya – mengubah dunia.
Gagasan yang dikemukakan
di dalam buku ini secara garis besar ialah memaparkan bagaimana hal-hal kecil
mampu membawa perubahan besar dan menjadi ‘penyakit’ menular di dalam
masyarakat. Ada tiga hal yang menjadi kaidah-kaidah suatu fenomena itu
dikatakan sebagai epidemik. Kaidah yang pertama ialah penularan. Kedua, adanya
fakta yang membuktikan bahwa hal yang kecil dapat membawa efek yang besar.
Ketiga, perubahan yang terjadi bukan secara bertahap. Akan tetapi terjadi dengan
cepat dalam suatu saat yang sangat dramatis. Tipping point merupakan nama yang
diberikan kepada suatu hal yang dapat mengubah segalanya secara sekaligus.
Ada 3 ciri utama dalam epidemic, yaitu bersifat menular,
membesar, dan radikal. Dari sana, Malcolm Gladwell kemudian mengupas adanya 3
faktor utama:
(1) The law of the few, (2) The stickiness,
(3) The Power of context.
Gladwell membedah ketiganya dalam gaya bertutur yang enak dan
mengalir. Teori psikologi sosial, marketing, atau manajemen, dibahas dengan
cara yang ringan. Didukung dengan kajian kasus secara ilustratif, membuat buku
ini enak dibaca.
Melalui The law of the few, Gladwell ingin
menunjukkan bahwa penyebaran “virus” membutuhkan peran orang-orang terpilih,
yang jumlah sangatlah sedikit. Mereka itu adalah Connector, Maven, dan
Salesman. Connector adalah penghubung yang handal, berfungsi sebagai social
glue dan spread message. Maven adalah sesorang yang memiliki informasi,
berfungsi sebagai data bank dan provide message. Sedangkan Salesman adalah seorang
penjual informasi yang ulung, berfungsi sebagai persuader. Dalam buku ini
dicontohkan betapa heroiknya Paul Revere – sebagai connector – dalam
mengobarkan perang melawan Inggris dengan menunggang kuda di malam hari,
menggedor pintu-pintu rumah penduduk. Atau Mark Alpert – sebagai maven – yang
berperan menyediakan informasi akuran soal harga-harga dipasaran. Dan Tom Gau –
sebagai salesman.
Faktor
kedua adalah The
stickiness, atau terjemahan bebasnya adalah faktor kelekatan.
Artinya sebuah pesan atau gagasan yang berhasil menembus pikiran, kesadaran,
dan tersimpan di memori kepala, hingga merasuk ke hati. Proses pelekatan itu
biasanya dilakukan dengan paparan yang berulang-ulang atau terus menerus.
Contoh sehari-hari adalah tayangan iklan di TV. Di sini dicontohkan perbedaan
mendasar pada kasus program TV Sesame Street dan Blues Clues.
Faktor
ketiga adalah The
Power of Context. Konteks dalam pengertian ini adalah situasi
atau kondisi yang melingkupinya. Konteks di sini bisa berarti waktu yang tepat
atau tempat yang mendukung. Dalam buku ini dibahas tentang menurunnya angka
kejahatan karena adanya faktor pemicu yang pas. Atau meningkatnya kasus bunuh
diri di Micronesia karena adanya pemicu dari peristiwa sebelumnya.
1. Innovators, merupakan
orang yang mampu melihat gejala baru di dalam masyarakat. Memiliki karakter
visoner. Mereka adalah orang-orang yang mampu melihat bagaimana sebuah inovasi
akan mampu dengan segera diterima dan diadopsi oleh early adopter (pihak
pertama yang mengadopsi sebuah produk baru atau gagasan baru). Connector,
mavens, dan salesmen merupakan orang-orag yang mampu melihat bagaimana sebuah
ide, produk, ataupun perilaku ini dapat segera diterima. Sementara translator,
menerjemahkan sebuah gagasan, produk, atau perilaku ini dengan bahasa yang
dapat dimengerti dengan dan diterima. Connector, maven, salesmen, dan juga
translator merupakan pihak yang disebut sebagai innovators.
2. Early Adopter, merupakan
kelompok populasi tertentu yang disasar oleh innovator. Mereka dengan cepat
akan menerima inovasi dari inovator.
3. Early Majority,
merupakan kelompok yang skeptis terhadap sesuatu. Mereka tidak akan mencoba hal
baru sebelum salah seorang yang dihormati di dalam kelompok tersebut
mencobanya.
4. Late Majority, merupakan
kelompok yang terlambat menerima sebuah ide baru
5. Laggards, kelompok yang
paling tradisional dan hampir tidak ada harapan untuk menerima sebuah
perubahan.
Reference:
Open
Library - Tipping point : Bagaimana hal-hal kecil berhasil membuat perubahan
besar (telkomuniversity.ac.id)
TIPPING POINT – Fenomena Ketok Tular – AA GEDE AGUNG
WEDHATAMA P. (weda.web.id)
Comments
Post a Comment